Senin, 24 Agustus 2009

Nenek Yang Ramah Dan Funky









Disuatu pagi yang cukup cerah, setelah saya menghadiri jobfair di aula gereja St. Theresia , saya iseng jalan-jalan sepanjang jalan MH.Thamrin, kebetulan hari itu saya membawa camera digital. Rencananya, saya ingin memotret bundaran HI dari atas jembatan penyebrangan antara Hotel Nikko dan Plaza Indonesia. Tapi setelah melihat-lihat situasi dari atas tangga, konsentrasi saya malah tertuju pada seorang nenek yang duduk dengan gelas plastik didepannya sebagai wadah uang dan dengan santainya ia menghisap sebatang rokok. Saya berusaha untuk mengajaknya berbicara. Ternyata nenek itu baru dua minggu di Jakarta. Ia hendak mencari anak angkatnya, tapi anaknya itu sudah pergi untuk bekerja di Malaysia. Akhirnya ia hanya seorang diri di ibukota, tidurnya di statsiun Dukuh Atas. Ia mengemis karena terpaksa. Menurut pengakuannya, Ia mengemis sampai terkumpul uang Rp 4,5 juta untuk pulang ke kampungnya di Bengkulu. Di Bengkulu pun Ia punya kebon kelapa sawit yang dikelola kakaknya. Rencananya Ia akan menjual kebon kelapa sawitnya itu dan pulang ke tempat kelahirannya yaitu Banyuwangi. Ditengah-tengah pembicaraan antara saya dengan si nenek, tiba-tiba ada seorang pendeta muda memberikan sebuah buku fotokopian, kemudian si nenek langsung membacanya dengan cukup lancar untuk ukuran nenek berumur 76 tahun...hebat. Setelah membaca, mungkin karena mulutnya terasa asem, dia mengambil sebatang rokok dan menyalakan kemudian menghisapnya...,dan saya langsung minta ijinnya untuk memotret...

Selasa, 18 Agustus 2009

If Shit Happens , Take a Hostage









foto ini dibuat pada hari sabtu, 15 Agustus '09 kemaren, di daerah proyek banjir kanal timur klender. Modelnya adalah Wijaya Rona, seorang yang baik hati telah merelakan dirinya untuk saya dadanin seperti itu. Konsepnya berasal dari pepatah negeri seberang, "if shit happens, take a hostage"...semoga semuanya dapat menikmati foto ini...terima kasih